TikTok Shop Kembali Dibuka di Indonesia: Peluang Baru Bagi UMKM dan Dropshipper

Setelah sempat ditutup karena masalah regulasi, TikTok Shop akhirnya resmi kembali beroperasi di Indonesia pada tahun 2025 dengan skema baru yang sudah disesuaikan dengan aturan pemerintah. Kabar ini langsung disambut dengan antusias oleh pelaku bisnis online, terutama UMKM, dropshipper, dan brand lokal yang sebelumnya sempat kehilangan salah satu kanal penjualan terbesar.

Kembalinya TikTok Shop bukan sekadar berita biasa, melainkan momentum penting yang bisa mengubah kembali ekosistem e-commerce di Indonesia. Artikel ini akan membahas latar belakang kembalinya TikTok Shop, strategi pemasaran viral yang bisa dimanfaatkan, hingga peluang baru bagi UMKM dan dropshipper.


Sejarah Singkat Penutupan TikTok Shop

Pada akhir 2023, pemerintah Indonesia resmi menghentikan operasional TikTok Shop. Alasannya jelas: platform tersebut dianggap menggabungkan sosial media dan e-commerce dalam satu aplikasi, sehingga melanggar aturan perdagangan elektronik yang berlaku. Banyak UMKM yang bergantung pada TikTok Shop saat itu terpaksa mencari alternatif penjualan melalui Shopee, Tokopedia, atau marketplace lainnya.

Namun, desakan dari masyarakat dan pelaku usaha membuat pemerintah bersama TikTok mencari solusi. Hingga akhirnya, pada 2025 TikTok kembali membuka layanan belanja online di Indonesia dengan skema yang lebih transparan dan sesuai regulasi.


Skema Baru TikTok Shop

Perbedaan besar pada TikTok Shop yang baru adalah:

  1. Integrasi dengan Marketplace Lokal
    TikTok Shop kini tidak lagi berdiri sendiri, melainkan bekerja sama dengan marketplace yang sudah berizin di Indonesia. Dengan begitu, transaksi tetap tercatat sesuai aturan perdagangan elektronik.
  2. Regulasi Pajak Lebih Ketat
    Semua penjual wajib memiliki NPWP (untuk individu) atau NIB (untuk bisnis) agar transaksi bisa dipantau secara resmi. Ini juga mendukung target pemerintah dalam memperluas basis pajak dari sektor digital.
  3. Fokus pada UMKM
    TikTok Indonesia menyatakan bahwa 80% seller yang akan diprioritaskan adalah UMKM lokal. Artinya, produk buatan Indonesia punya panggung besar untuk menjangkau pasar lebih luas.

Dampak untuk UMKM

Bagi UMKM, kembalinya TikTok Shop menjadi angin segar. Sebab, platform ini terbukti ampuh dalam mendorong penjualan dengan strategi content marketing berbasis video pendek. Beberapa keunggulannya:

  • Biaya promosi rendah: UMKM bisa memanfaatkan konten organik yang kreatif untuk menjangkau audiens tanpa harus selalu bergantung pada iklan berbayar.
  • Peningkatan brand awareness: Video yang menarik bisa viral dalam waktu singkat, memberikan eksposur masif tanpa biaya besar.
  • Ekonomi kreator lokal: UMKM bisa bekerja sama dengan micro influencer atau kreator konten untuk mempromosikan produk mereka.

Baca Juga: Aura Farming di Indonesia: Dari Tradisi Pacu Jalur hingga Strategi Pemasaran Viral


Peluang Besar bagi Dropshipper

Selain UMKM produsen, dropshipper juga akan diuntungkan dengan kembalinya TikTok Shop. Berikut alasannya:

  1. Kemudahan Integrasi Produk
    Dropshipper dapat langsung menghubungkan katalog produk ke akun TikTok Shop dan mulai menjual tanpa harus stok barang.
  2. Tren Belanja Impulsif
    Karakter pengguna TikTok cenderung melakukan pembelian spontan ketika melihat produk yang unik dan terjangkau. Ini cocok bagi dropshipper yang menjual produk viral atau kekinian.
  3. Kolaborasi dengan Affiliate Creator
    TikTok Shop juga mendorong sistem afiliasi, di mana dropshipper bisa bekerja sama dengan kreator untuk memasarkan produk mereka dan membagi komisi dari penjualan.

Strategi Pemasaran Viral di TikTok Shop

Agar sukses di TikTok Shop, pelaku usaha harus memahami pola konsumsi konten di platform ini. Beberapa strategi yang bisa dilakukan:

  1. Gunakan Storytelling dalam Video
    Konten yang bercerita (misalnya “sebelum–sesudah pakai produk” atau “testimoni jujur”) lebih mudah dipercaya audiens.
  2. Optimalkan Trend & Hashtag
    Mengikuti tren challenge atau hashtag populer bisa meningkatkan visibilitas produk secara signifikan.
  3. Live Streaming Selling
    Live commerce terbukti meningkatkan penjualan hingga 3–5 kali lipat. Seller bisa memberikan diskon terbatas, bonus, atau flash sale saat live.
  4. Kolaborasi dengan Micro Influencer
    Influencer dengan audiens kecil tapi loyal biasanya lebih efektif dibanding selebgram besar yang mahal.

Baca Juga: PPN Produk Digital di Indonesia – Dampak Besar untuk Pelaku Bisnis Online


Tantangan yang Harus Diwaspadai

Meski penuh peluang, ada beberapa tantangan yang harus diperhatikan oleh UMKM dan dropshipper:

  • Persaingan semakin ketat karena banyak pemain lama akan kembali berjualan.
  • Regulasi pajak yang mewajibkan pelaporan pendapatan, sehingga margin harus diperhitungkan lebih matang.
  • Kualitas produk dan layanan menjadi faktor utama karena review negatif bisa langsung merusak citra brand.

Kesimpulan

Kembalinya TikTok Shop di Indonesia bukan hanya berita biasa, melainkan sebuah babak baru bagi ekosistem e-commerce nasional. Dengan skema baru yang lebih transparan dan sesuai regulasi, platform ini akan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi UMKM dan dropshipper.

Namun, untuk benar-benar sukses, pelaku usaha harus menguasai strategi pemasaran viral khas TikTok: konten kreatif, live streaming, dan kolaborasi dengan kreator.

Bagi yang siap beradaptasi, TikTok Shop bisa menjadi ladang emas baru di era digital 2025.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top