
Dalam dunia e-commerce yang semakin kompetitif, pebisnis online harus pintar mencari cara untuk meningkatkan nilai transaksi per pelanggan. Dua strategi yang terbukti efektif adalah cross-selling (menawarkan produk pelengkap) dan up-selling (mendorong pembeli membeli produk dengan harga lebih tinggi atau kualitas lebih baik). Shopee sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia menyediakan fitur dan peluang besar untuk memaksimalkan kedua teknik ini. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana penerapan strategi tersebut dapat meningkatkan omzet toko Anda.
Apa Itu Cross-Selling dan Up-Selling?
- Cross-Selling: Menawarkan produk tambahan yang relevan dengan produk utama. Contoh: saat pelanggan membeli sepatu, Anda bisa menawarkan kaos kaki atau tas penyimpanan sepatu.
- Up-Selling: Mengarahkan pembeli untuk memilih produk dengan kualitas atau harga lebih tinggi dari yang awalnya mereka pilih. Contoh: dari membeli smartphone 64GB ke 128GB.
Kedua strategi ini jika diterapkan dengan baik bisa meningkatkan Average Order Value (AOV), yang pada akhirnya memperbesar omzet penjualan.
Keuntungan Menerapkan Cross-Selling & Up-Selling di Shopee
- Meningkatkan Omzet – Setiap pelanggan bisa menghasilkan transaksi lebih besar.
- Efisiensi Marketing – Biaya akuisisi pelanggan tetap, namun nilai transaksinya meningkat.
- Meningkatkan Customer Experience – Pelanggan merasa terbantu dengan rekomendasi produk relevan.
- Meningkatkan Retensi Pelanggan – Pelanggan puas dengan paket produk lengkap dan cenderung kembali berbelanja.
Baca Juga: Pajak UMKM Online 2025: Dampak Besar bagi Seller Shopee & Tokopedia
Cara Menerapkan Cross-Selling & Up-Selling di Shopee
1. Manfaatkan Fitur “Bundling Produk”
Shopee memiliki fitur bundle deal yang memungkinkan Anda menjual beberapa produk sekaligus dengan harga paket lebih murah. Contoh: masker wajah + serum + toner dalam satu bundle.
2. Gunakan Deskripsi Produk yang Mengarahkan
Dalam deskripsi, jangan hanya menjelaskan produk utama, tapi juga sebutkan produk pelengkap atau versi lebih baik. Misalnya: “Untuk hasil maksimal, gunakan juga dengan pelembab X” atau “Versi premium produk ini memiliki bahan lebih awet.”
3. Optimalkan Shopee Ads
Jalankan iklan berbayar untuk produk utama, lalu arahkan pelanggan ke produk yang lebih mahal atau bundle deal.
4. Gunakan Voucher Spesial
Berikan diskon khusus jika pelanggan membeli lebih dari satu produk. Ini efektif mendorong cross-selling.
Baca Juga: Pajak E-Commerce 2025: Apa yang Harus Diketahui Penjual Shopee dan Tokopedia
5. Personalisasi Rekomendasi Produk
Pantau produk mana yang sering dibeli bersamaan, lalu buat rekomendasi otomatis di katalog toko Anda.
Contoh Studi Kasus
Sebuah toko aksesoris fashion di Shopee menawarkan jam tangan Rp150.000. Dengan strategi up-selling, mereka menawarkan varian premium Rp250.000 dengan fitur anti air. Hasilnya, 35% pembeli beralih ke produk premium.
Sementara itu, strategi cross-selling dengan menambahkan paket “jam tangan + gelang kulit” berhasil meningkatkan omzet hingga 40% dalam sebulan.
Kesalahan yang Harus Dihindari
- Menawarkan produk yang tidak relevan.
- Membebani pelanggan dengan terlalu banyak rekomendasi.
- Tidak memberikan nilai tambah pada produk up-sell.
- Harga bundle yang tidak lebih menarik dibanding beli terpisah.
Baca Juga: Peran AI dalam Meningkatkan Efektivitas Iklan Digital di 2025
Kesimpulan
Cross-selling dan up-selling adalah strategi smart selling yang dapat meningkatkan penjualan tanpa harus mencari pelanggan baru. Dengan memanfaatkan fitur Shopee seperti bundling, voucher, dan Shopee Ads, Anda bisa memaksimalkan keuntungan dari setiap transaksi. Kuncinya adalah menawarkan produk yang benar-benar relevan, memberi nilai tambah, dan tetap menjaga kenyamanan pelanggan.