
Perubahan kebijakan biaya admin pada platform e-commerce bukanlah hal baru, tetapi kenaikan yang berlaku per 11 Agustus 2025 di TikTok dan Shopee memicu banyak diskusi di kalangan penjual online. TikTok kini menetapkan biaya pemrosesan pesanan sebesar Rp 1.250 per transaksi, sedangkan Shopee melakukan penyesuaian yang lebih kompleks, bergantung pada kategori produk dan status penjual (Star Seller atau Non-Star Seller).
Bagi penjual, perubahan ini berarti margin keuntungan bisa tergerus jika tidak segera dilakukan penyesuaian strategi harga dan promosi. Dalam artikel ini, kita akan membedah detail kebijakan baru, dampaknya pada bisnis online, serta langkah praktis agar penjual tetap bersaing.
1. Rincian Kenaikan Biaya Admin TikTok
Per tanggal 11 Agustus 2025, TikTok Shop memberlakukan perubahan biaya admin yang sifatnya flat fee per pesanan:
- Biaya pemrosesan pesanan: Rp 1.250 per transaksi.
Artinya, terlepas dari nilai pembelian, setiap order yang masuk akan dipotong Rp 1.250 sebelum penjual menerima pembayaran. Meski terdengar kecil, dalam volume besar, biaya ini bisa menjadi signifikan.
Contoh:
Jika seorang penjual menerima 500 pesanan per bulan, biaya admin TikTok akan memakan Rp 625.000 dari total pendapatan kotor.
2. Rincian Kenaikan Biaya Admin Shopee
Shopee memberlakukan biaya admin yang lebih variatif, dengan perhitungan berbeda berdasarkan status penjual dan kategori produk.
a. Penjual Non-Star
- Biaya admin dihitung persentase dari harga produk setelah dikurangi diskon (jika ada).
- Persentase bervariasi per kategori, biasanya berkisar 2%–6%.
b. Program XTRA (Gratis Ongkir XTRA & Promo XTRA)
- Penjual yang mengikuti program ini akan dikenakan biaya layanan tambahan.
- Biaya ini dibatasi hingga jumlah maksimum tertentu per kuantitas produk, tergantung kategori.
Contoh:
Produk fashion di Program Gratis Ongkir XTRA mungkin dikenakan tambahan Rp 1.000–Rp 3.000 per item, sementara elektronik bisa memiliki angka berbeda.
c. Penjual Star
- Star Seller tetap dikenakan biaya admin, namun biasanya mendapatkan persentase lebih rendah dibanding Non-Star.
- Tetap ada potongan biaya layanan jika mengikuti program promosi tertentu.
Baca Juga: Mengoptimalkan Customer Journey dengan Strategi Email Marketing Otomatis
3. Mengapa Platform Menaikkan Biaya Admin?
Beberapa alasan umum di balik kenaikan biaya admin e-commerce meliputi:
- Peningkatan Biaya Operasional – Platform perlu membiayai server, keamanan data, customer service, dan infrastruktur logistik.
- Ekspansi Layanan – Fitur baru seperti live shopping, iklan internal, dan sistem pengiriman terintegrasi membutuhkan pendanaan.
- Penyesuaian Pasar – Platform menyesuaikan kebijakan untuk mengimbangi perubahan harga bahan bakar, inflasi, dan biaya tenaga kerja.
4. Dampak Kenaikan Biaya Admin bagi Penjual
- Margin Keuntungan Menurun – Tanpa penyesuaian harga, profit akan terpangkas.
- Harga Jual Naik – Penjual mungkin menaikkan harga untuk menutupi biaya, berpotensi mengurangi daya saing.
- Perubahan Strategi Promosi – Penjual perlu lebih selektif dalam mengikuti promo berbayar.
- Optimasi Operasional – Efisiensi stok, pengemasan, dan ongkos kirim menjadi prioritas.
Baca Juga: Mengoptimalkan Strategi Digital Marketing di 2025: Panduan Lengkap untuk Advertiser
5. Strategi Penjual untuk Tetap Kompetitif
Agar tidak kalah saing, berikut strategi yang bisa diterapkan:
a. Hitung Ulang Harga Jual
Gunakan formula yang mempertimbangkan biaya admin terbaru:
Harga Jual = (Harga Pokok Produksi + Biaya Admin + Biaya Operasional + Target Laba)
b. Fokus pada Produk dengan Margin Tinggi
Alihkan fokus penjualan ke produk yang margin-nya cukup besar untuk menyerap kenaikan biaya.
c. Gunakan Promosi Internal Secara Efisien
Ikut program promosi yang paling relevan dengan target audiens, jangan asal ikut semua.
d. Maksimalkan Penjualan Cross-Selling & Upselling
Dorong pembeli untuk membeli lebih dari satu produk agar biaya admin per transaksi terasa lebih kecil secara proporsional.
e. Tingkatkan Kualitas Listing
Foto produk yang profesional, deskripsi jelas, dan ulasan positif bisa meningkatkan conversion rate tanpa harus banting harga.
f. Manfaatkan Media Sosial
Gunakan TikTok, Instagram, atau Facebook untuk mendatangkan trafik organik ke toko, sehingga ketergantungan pada iklan berbayar berkurang.
Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal dalam Strategi Digital Marketing yang Sering Terlewat Pebisnis
6. Simulasi Dampak pada Keuntungan
Misalkan seorang penjual Non-Star di Shopee menjual produk seharga Rp 50.000 dengan biaya admin 5%:
- Harga jual: Rp 50.000
- Biaya admin 5%: Rp 2.500
- Biaya layanan XTRA: Rp 1.500
- Total biaya: Rp 4.000
Jika margin kotor awal Rp 15.000, maka margin baru hanya Rp 11.000 setelah kenaikan biaya admin.
7. Kesimpulan
Kenaikan biaya admin TikTok dan Shopee per 11 Agustus 2025 menjadi tantangan nyata bagi penjual online. Namun, dengan strategi harga yang tepat, fokus pada efisiensi, dan pemanfaatan promosi yang bijak, penjual masih bisa mempertahankan daya saing sekaligus menjaga margin keuntungan.
Perubahan adalah bagian alami dari ekosistem e-commerce. Penjual yang adaptif akan mampu menjadikan kenaikan biaya admin sebagai peluang untuk berinovasi, bukan hambatan.