sc image : mdmedia
TikTok bukan lagi sekadar aplikasi hiburan—platform ini telah menjadi salah satu alat pemasaran digital paling ampuh, terutama bagi brand lokal dan UMKM. Dengan algoritma yang mendukung konten viral dan engagement tinggi, TikTok Ads memberi peluang besar untuk menjangkau audiens dalam jumlah masif.
Namun, tanpa strategi yang tepat, Anda hanya akan membuang anggaran tanpa hasil. Artikel ini akan membahas strategi TikTok Ads yang terbukti efektif dalam meningkatkan awareness hingga konversi.
1. Memahami Target Audiens TikTok
TikTok memiliki user base yang sangat beragam, mulai dari remaja hingga dewasa muda, bahkan orang tua. Sebelum membuat iklan, pastikan Anda telah mengidentifikasi:
- Usia target audiens
- Minat dan perilaku
- Lokasi geografis
- Jam aktif mereka di TikTok
Gunakan data ini untuk menentukan jenis konten yang relevan dan menarik bagi target pasar Anda.
2. Buat Video yang “Native” dan Menyatu dengan Konten Organik
Salah satu keunggulan TikTok adalah kemampuannya menyamarkan iklan menjadi konten biasa. Ini disebut dengan pendekatan native ads. Gunakan format:
- Gaya story-telling yang relatable
- Konten edukatif, lucu, atau informatif
- Video berdurasi 15–30 detik
- Hook kuat di 3 detik pertama
Contoh: Alih-alih mempromosikan “Beli produk X sekarang juga,” lebih baik gunakan pendekatan “Pernah ngalamin hal kayak gini?” dan sambungkan dengan solusi dari produk Anda.
3. Manfaatkan Format Iklan yang Tersedia
TikTok memiliki beberapa format iklan, antara lain:
- In-Feed Ads: Muncul di antara video pengguna
- Top View Ads: Iklan pertama yang muncul saat aplikasi dibuka
- Branded Hashtag Challenge: Mengajak user membuat konten dengan hashtag tertentu
- Spark Ads: Mempromosikan konten organik yang sudah perform
Untuk UMKM atau brand dengan anggaran terbatas, In-Feed Ads dan Spark Ads adalah pilihan terbaik.
4. Gunakan Creative Tools TikTok
TikTok menyediakan Creative Center dan berbagai template untuk membuat iklan dengan cepat. Anda bisa:
- Melihat tren musik dan audio
- Menganalisis video dengan CTR tinggi
- Menggunakan Video Template Builder untuk hasil cepat
Tips: Jangan takut bereksperimen dengan tren musik dan efek selama masih relevan dengan brand Anda.
5. Optimasi dengan Split Test dan Evaluasi
Seperti halnya Meta Ads, TikTok Ads pun perlu dioptimasi secara rutin. Lakukan A/B testing terhadap:
- Gaya video (facecam vs. animasi)
- Copywriting
- Call to Action (CTA)
- Penempatan dan durasi video
Evaluasi dilakukan minimal setiap 7 hari sekali untuk melihat CTR, jumlah tayangan, konversi, dan biaya per hasil (Cost per Result).
6. Gunakan Funnel Ads Strategy
Iklan yang langsung mengajak beli seringkali kurang efektif. Gunakan funneling untuk meningkatkan efektivitas:
- Awareness Campaign: Video edukatif atau storytelling
- Consideration Campaign: Review/testimoni/behind the scene
- Conversion Campaign: Promo, diskon, dan urgensi
Contoh funnel TikTok Ads untuk brand skincare:
- Video edukasi tentang pentingnya sunscreen
- Review pemakaian produk oleh influencer
- Promo “Beli 1 Gratis 1, hanya hari ini”
7. Studi Kasus Singkat
Salah satu klien Createchub.id dari bidang jasa bimbel di Lampung, Eiksa Edugroup, berhasil menekan Cost per Result menjadi di bawah Rp1.000 hanya dalam waktu 3 hari dengan konten edukasi dan penargetan usia 14–50 tahun (ibu-ibu muda & pelajar SMA). Ini membuktikan bahwa konten yang relevan dan strategi funnel yang tepat bisa sangat efektif.
Kesimpulan
TikTok Ads adalah peluang besar bagi brand untuk berkembang cepat. Dengan memahami audiens, membuat konten yang menyatu dengan TikTok, dan melakukan evaluasi rutin, Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal bahkan dengan anggaran terbatas.
Jangan hanya membuat iklan, buatlah konten yang dikemas sebagai solusi bagi audiens Anda.
Ingin TikTok Ads Anda dikelola profesional dan hasilnya langsung terasa?
Konsultasikan sekarang di createchub.id/chatblog